Blog
January 5, 2023

Inilah Sejarah dan Perkembangan Alat Total Station dari Dulu hingga Kini

Dalam dunia survey pemetaan terestris, penggunaan alat pengukuran sangatlah penting. Sehingga perkembangan teknologi pengukuran sekecil apapun akan berpengaruh terhadap proses survey pemetaan itu sendiri. Dimulai dari alat pengukur jarak manual seperti meteran hingga berkembang alat pengukuran jarak elektronik yang dikembangkan sekitar tahun 1940. Saat ini alat pengukuran jarak elektronik yang banyak digunakan yaitu Total Station yang dikembangkan sekitar tahun 1970-an.

Awalnya Total Station dikenal dengan istilah EDM atau Electronic Distance Meter yang digunakan untuk mengukur jarak kemiringan dari alat ke titik tertentu. EDM merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran jarak secara digital dengan memancarkan gelombang elektromagnetik kemudian menerima kembali gelombang tersebut. Teknologi EDM ini terbukti mampu menjadi solusi dari kesalahan pada pengukuran secara manual yang digunakan sebelumnya. Hingga pada tahun 1975 teknologi pengukuran mulai berkembang dan alat EDM mulai diintegrasikan dengan peralatan ukur lainnya sehingga terciptalah teknologi baru, salah satunya adalah adalah alat Total Station.

Total Station berbeda dengan theodolite dimana theodolite hanya dapat mengukur sudut sedangkan Total Station merupakan alat pengukuran jarak elektronik yang terdiri atas instrumen theodolite dan terintegrasi dengan komponen EDM dan dapat mengukur jarak dan sudut sekaligus. Secara garis besar cara kerja alat total station masih sama dengan theodolite dan EDM yaitu dengan memancarkan sinar inframerah dari prisma yang selanjutnya sinar tersebut akan dipantulkan kembali ke Total Station. Dari proses tersebut diperoleh panjang gelombang yang dipancarkan dan dipantulkan kembali, nilai panjang gelombang ini nantinya akan dihitung untuk mendapatkan data jarak dan sudut dari alat ke titik target.

Akurasi pada alat Total Station tergantung pada spesifikasi alat itu sendiri dimana semakin baik kualitas komponen pada alat maka tingkat akurasi data yang dihasilkan juga akan semakin tinggi. Selain itu Total Station memiliki kemampuan untuk merekam dan mengumpulkan data hasil pengukuran jarak dan sudut menggunakan perekam yang terdapat pada alat. Hal ini memudahkan surveyor karena tidak perlu mencatat hasil pengukuran secara manual sehingga dapat langsung memproses data menggunakan software di komputer.

Dari awal kemunculan Total Station, alat ini telah memiliki beragam kelebihan yang memudahkan surveyor dalam melakukan pengukuran. Seiring berjalannya waktu, Total Station mengalami banyak perubahan dan perkembangan baik dari segi spesifikasi komponen hingga kelebihan alat itu sendiri. Namun jika dilihat dari segi fungsi, secara garis besar Total Station masih memiliki fungsi alat dengan konsep yang sama seperti sebelumnya yaitu untuk memperoleh nilai koordinat dan posisi suatu titik.

Saat ini, perkembangan teknologi Total Station sudah sampai tahap dimana dalam pengukuran tidak diperlukan prisma untuk memantulkan gelombang elektromagnetik. Alat ini mampu bergerak secara otomatis dengan menggunakan sinar laser untuk membidik target dari benda-benda di sekitar seperti besi, beton, kayu dan objek lainnya yang biasa disebut dengan Total Station Reflectorless. Prinsip kerja alat ini tidak berbeda jauh dari alat Total Station yang menggunakan prisma yaitu dengan mengukur jarak miring ke objek serta mengukur dua sudut (horizontal dan vertikal) yang kemudian digunakan dalam menghitung titik koordinat suatu titik. Total Station Reflectorless lebih mudah digunakan karena tidak perlu memakai prisma di setiap titik yang akan diukur sehingga lebih menghemat tenaga, waktu dan biaya.

Continue reading

Marketing Sonar
Sonar Nusantara Indonesia
Sonar Nusantara Indonesia
Halo
Ada yang bisa kami bantu ?
Start Whatsapp Chat