Blog
October 4, 2024

Perdagangan Karbon: Apa Sih dan Kenapa Penting Buat Masa Depan Kita?

Belakangan ini, isu perubahan iklim semakin sering kita dengar. Tapi bukan cuma di berita—dampaknya juga kita rasakan sendiri. Suhu makin panas, musim hujan dan kemarau jadi nggak jelas, dan cuaca ekstrem bisa datang kapan saja.

Salah satu penyebab utamanya? Ya, emisi karbon. Gas buangan dari kendaraan, industri, hingga pembangkit listrik ini terus menumpuk di atmosfer dan bikin suhu bumi naik.

Nah, buat mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia sudah mengambil langkah serius. Salah satunya lewat Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon. Di dalamnya, ada satu mekanisme menarik yang mungkin belum banyak orang tahu: perdagangan karbon.

Jadi, perdagangan karbon itu apa?

Bayangkan kamu punya jatah maksimal untuk buang emisi karbon. Kalau kamu bisa menghemat dan mengurangi emisi dari jatah itu, kamu bisa jual kelebihan “jatah” itu ke pihak lain. Sebaliknya, kalau kamu buang emisi melebihi batas, kamu harus beli kredit karbon dari pihak lain.

Satu kredit karbon itu setara dengan pengurangan satu ton karbon dioksida (CO₂). Sistem ini bikin semua pihak—baik perusahaan, lembaga, atau negara—punya insentif untuk menekan emisi. Karena kalau bisa hemat, bisa “dapat uang”. Tapi kalau boros, ya harus “bayar lebih”.

Tapi, gimana cara hitungnya?

Nah, di sinilah peran data geospasial jadi sangat penting.
Supaya perdagangan karbon ini bisa berjalan adil dan terukur, kita butuh data akurat tentang seberapa besar emisi yang dilepas dan berapa banyak karbon yang diserap oleh vegetasi atau lingkungan tertentu.

Dan untuk mengukur hal itu, kita tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan manual. Diperlukan teknologi yang bisa memberikan gambaran spasial—dimensi, sebaran, dan volume dari area penyerapan karbon, seperti hutan, mangrove, atau vegetasi lainnya.

Teknologi geospasial, seperti:

  • LiDAR (untuk memetakan bentuk dan volume vegetasi),
  • Citra satelit (untuk memantau tutupan lahan),
  • GNSS dan drone (untuk akuisisi data lapangan),
  • hingga software GIS (untuk analisis spasial dan pelaporan)

semuanya punya peran penting untuk mendukung transparansi dan efisiensi perdagangan karbon.

Bayangkan kita bisa mengetahui berapa volume pohon di suatu kawasan, lalu mengonversinya jadi nilai biomassa, dan akhirnya menjadi estimasi jumlah karbon yang diserap. Semua ini hanya bisa dicapai lewat pemetaan dan analisis geospasial yang tepat.

Penasaran dengan perkembangan teknologi geospasial lainnya? Hubungi tim Sonar hari ini untuk konsultasi dan demo produk: https://lynk.id/sonarbersinar 

Tetap terhubung dengan kami di Instagram @sonar_indonesia untuk update terkini seputar teknologi geospasial, kisah sukses proyek, dan pelatihan menarik lainnya!

Continue reading

Pemasaran Sonar
Sonar Nusantara Indonesia
Sonar Nusantara Indonesia
Halo
Apa yang bisa kami bantu?
Mulai Obrolan Whatsapp